Bangkrut.
Setiap kali mendengar kata bangkrut, yang ada di benak kita sebagai manusia adalah seseorang yang mengalami kerugian secara materi berupa uang atau harta.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bangkrut adalah menderita kerugian besar hingga jatuh (tentang perusahaan, toko, dan sebagainya); gulung tikar; perusahaan itu selalu rugi; habis harta bendanya; jatuh miskin karena kesukaannya berjudi. Namun ternyata, makna “bangkrut” lebih dari itu.
Sebagaimana sebuah kisah, saat Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, ”Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?”
Lalu para sahabat menjawab, ”Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.”
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya umatku, orang yang bangkrut adalah mereka yang ketika hari kiamat tiba, datang dengan banyak pahala salat, puasa, dan zakat, tetapi di sisi lain, ia juga mencaci-maki orang lain, memakan harta orang, menfitnah, membunuh serta menyakiti orang lain. Nantinya, mereka akan diadili dengan cara membagikan pahalanya kepada setiap orang yang pernah dizalimi hingga pahalanya habis. Namun, ketika telah habis pahalanya sebelum hutangnya lunas, maka dosa orang yang pernah dizalimi akan diambil untuk dibebankan kepada mereka, hingga akhirnya dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim)
Dari hadist tersebut, kita banyak belajar bahwa makna bangkrut bukan hanya sekedar merugi secara materi berupa uang atau harta, melainkan amal ibadah. Pahala yang kita kumpulkan selama di dunia ini akan percuma tanpa akhlak yang baik, sebagaimana hubungan kita sesama manusia pun akan menentukan kita nantinya di akhirat.
Oleh karena itu, tidak hanya memperbanyak amalan pahala kebaikan dengan Allah SWT, namun sangat penting bagi kita untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tidak merugi. Aamiin.
Semoga Allah mudahkan langkah kita untuk berbagi titipan-Nya dan menjadikan hidup kita penuh keberkahan dengan turut serta dalam program Sedekah Nasi di Jumat Barokah yang Insya Allah kami rutinkan setiap minggunya.